Community Based Conflict Untuk Ekstraktif Industri
OVERVIEW
Community Based Conflict training bertujuan untuk membentuk hubungan yang selaras antara perusahan dan masyarakat dengan mengurangi dan menangani potensi konflik/gangguan yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan melalui pendekatan yang terpadu dan berkelanjutan. Setelah mengikuti pelatihan ini maka peserta akan dapat:
- Memahami komponen – komponen pembentukan community based conflict
- Memetakan social risk yang berhubungan dengan tahapan – tahapan operasional perusahaan
- Bekerjasama dengan stakeholder yang berperngaruh pada penanganan konflik/gangguan di masyarakat
- menyusun rencana mitigasi konflik terpadu
SASARAN
Staff CSR dan COMDEV, Manajer dan staff public relations, corporate secretary, corporate communications atau karyawan lain yang menjalankan fungsi public relations untuk menjaga citra perusahaan dan produknya.
TOPIK / MATERI
- 1.Social risk analysis
- Fenomena mendasar pergeseran tugas dan peran security
- Pengenalan sistem social dan pendekatan ke masyarakat
- Mengidentifikasikan kerentanan – kerentanan di masyarakat
- Study paper : Prespektif konflik perusahaan – masyarakat pada ekstratif industri
- Studi kasus 1 : kerentanan dan konflik perusahaan – masyarakat di wilayah lepas pantai
- Teori konflik sosial
- Pemetaan potensi konflik pada tiap tahapan operasional perusahaan
- 2.Prinsip – prinsip dan pendekatan community based security management
- Tujuan, prinsip dan prosedur
- Kajian community based security management dan UU Object Vital Nasional
- Best practices 1 : Pengelolaan konflik dengan nelayan pada operasional offshore
- Best practices 2 : Pendekatan sosial dalam konflik lahan pada ekstraktif industry
- 3.Mekanisme dan struktur community based security management
- Model – model community based security management
- Best practice 3: Community based surveillance
- Melakukan pemetaan dan analysis stakeholder
- Best practice 4: Issues monitoring – SMART monitoring tools
- Best practice 5: Radio Komunitas
- Best practice 6: Negosiasi persuasif
- 4.Koordinasi dan perencanaan mitigasi konflik
- Tools perhitungan finansial mitigasi konflik (model IFC)
- Penyusunan Grievance Mechanism
- Perencanaan Mitigasi konflik
- Bedah kasus : Potensi gangguan keamanan saat diberlakukan UU Desa Nomor 6 Tahun 2014
METODE PELATIHAN
Presentation, Discuss, Case Study, Evaluation, Simulation
Jadwal & Tempat :
- 17 – 19 Januari 2017
- 14 – 16 Februari 2017
- 21 – 23 Maret 2017
- 11 – 13 April 2017
- 23 – 25 Mei 2017
- 6 – 8 Juni 2017
- 11 – 13 Juli 2017
- 15 – 17 Agustus 2017
- 12 – 14 September 2017
- 24 – 26 Oktober 2017
- 14 – 16 November 2017
- 19 – 21 Desember 2017
*jadwal dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta / tentatif
08.00 – 16.00 WIB
Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Solo, Jakarta, Bandung, Bali, Batam, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak.
- Investasi : Investasi pelatihan selama 2 (dua) hari ini adalah senilai Rp 5.500.000,- (Lima Setengah Juta Rupiah) untuk setiap peserta (khusus untuk wilayah Yogyakarta, dengan minimal peserta 2 orang).
- Apabila perusahaan mengutus lebih dari 3 peserta, maka setiap peserta cukup membayar Rp. 5.000.000,- (Lima Juta rupiah).
- Untuk pelaksanaan di kota lain, harga menyesuaikan dengan jumlah peserta.
- Including : Trainer yang berkualitas, Module / Handout, Sertifikat, Training Kit (tas, block note, alat tulis, flask disk), Souvenir, 1 X Dinner, Pick up dari bandara jika mengirimkan minimal 2peserta.
TRAINER
Drs. H. Hussein Syamsuddin, M.Hum
Drs. Achmad Munthaha, M Si
Drs. Arif Wibowo, M Si & Team
(Pakar dalam bidang Community Development,akademisi dan sekaligus praktisi, yang telah berpengalaman dalam memberikan training & consulting pada organisasi/perusahaan milik pemerintah maupun swasta)